Cerpen Monek, Maafkan Aku (Juara Pertama Kategori Guru) menawarkan upaya interteks peristiwa sejarah: berkisah tentang seorang kurir yang ditugasi mengirim surat penting dari satu tempat ke tempat lain pada masa penjajahan di Hindia Belanda. Dalam menjalankan tugasnya kurir tersebut berusaha menyelamatkan diri dari buruan tentara Belanda dan sejumlah antek-anteknya dengan cara menyamar menjadi monek. Premis cerita tersebut dibuka dengan begitu kuat dan meyakinkan:
“Sudah tiga hari aku menyusuri hutan ini. Aku tak berani melewati kampung.”
Pembuka tersebut terasa kuat dan meyakinkan, menyisakan nganga lubang di kepala sekaligus setumpuk pertanyaan: mengapa begitu lama di hutan? Mengapa tak berani melewati kampung?
Sampai di sini, tampak penulis memahami strategi membuka cerita. Penulis menyodorkan kenyataan bahwa tokohnya adalah sosok yang dikejar dan tidak akan mendapatkan ketenangan sepanjang cerita—ditambah, tokoh tersebut harus menempuh perjalanan yang tidak dekat untuk sebuah tugas penting.
- Dewan Juri
Faisal Oddang (Sastrawan, Dosen FIB Universitas Hasanuddin)
Penasaran dengan kelanjutan cerita dari Monek, Maafkan Aku ini? Melalui buku “Nusacerita” ini, mari hanyut dalam petualangan para tokoh dan turut menemukan cerita dan pengalaman membaca yang berkesan dalam hidup kita!
NUSACERITA
Copyright © 2024 Zakiyah, dkk.
Penulis: Zakiyah, dkk.
Penyelia Naskah: Maylingga F.
Penata Letak: AKputra
Ilustrasi Isi: Naufal Luthfi
Penata Sampul: Muh. Agung
Cetakan Pertama, April 2024
xx + 327 hal; 14,8 × 21 cm
QRCBN: 62-762-6556-332 (Jilid 1)
QRCBN: 62-762-3240-457 (Jilid 2)
Diterbitkan oleh
PT NYALA MASADEPAN INDONESIA
Anggota IKAPI No. 230/JTE/2021
JI. Kebangkitan Nasional No. 56 Penumping, Kec. Laweyan
Kota Surakarta – 57141
Telp. (0271) – 7475237