DENGAN mengucap syukur alhamdulillah ke hadirat Allah Swt., saya panjatkan rasa syukur atas kesempatan untuk ikut memberikan kata pengantar untuk buku ini. Saya memberikan apresiasi dan dorongan kepada program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) atas kerja sama GMB-Indonesia dengan sekolah-sekolah dari berbagai wilayah di Indonesia. Dengan memberi kesempatan kepada para siswa kita dan para gurunya untuk menulis, maka kita telah bersama-sama pula menghidupkan napas literasi dengan semangat berkarya.
Isi buku dari program GSMB berupa antologi puisi siswa, cerpen siswa, atau antologi artikel oleh siwa atau guru. Program GSMB ini bertujuan untuk memacu semangat para siswa dan guru untuk menulis dan mempublikasikan karyanya, khususnya pada tahun 2020 sebagai masa pandemi Covid-19. Saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh insan yang telah mencatatkan buah pikirnya ke dalam tulisan buku ini yang insyaallah akan menjadi amal jariyah dan hidup untuk umur yang abadi.
Adanya Program GSMB Nasional Tahun 2020 ini bisa dikatakan sebagai momentum sekaligus monumen dari suatu kemajuan pendidikan di Indonesia. Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sekaligus bagi setiap kita dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perubahan zaman baru yang disebut Era VUCA. VUCA yang merupakan singkatan dari Volatile (bergejolak), Uncertainly (tidak pasti), Complexity (kompleks), dan Ambiguity (tidak jelas) merupakan gambaran situasi dunia di masa kini. Kita semua dihadapkan pada sebuah perubahan dinamika yang sangat cepat dalam berbagai bidang sosial, ekonomi, politik, dan bidang lainnya, tetapi kita sulit memprediksi apa yang sedang dan akan terjadi. Terkadang, hal itu diselimuti kondisi gangguan, kekacauan dan makna yang berbaur dari berbagai kondisi yang ada, atau terkadang suatu keadaan yang terasa mengambang tanpa kejelasan. Karena itu, maka pantaslah disyukuri bahwa anak-anak bangsa ini tetap bisa mencurahkan isi hati dan pikirannya dalam bentuk buku yang saat ini ada di tangan pembaca ini.
Kebiasan menulis bagi setiap orang tidaklah boleh ditunda, termasuk bagi anak-anak kita di sekolah dasar dan sekolah menengah. Walaupun “Mengarang itu Gampang” kata alm. Arswendo Atmowiloto, tetapi lebih lanjut kegiatan menulis (mengarang) pun harus bisa didorong agar menjadi kesukaan, kebiasaan dan bahkan tuntutan serta kebutuhan bagi setiap mereka. Untuk bisa menulis/mengarang pada akhirnya kita pun dituntut harus juga mau membaca. Karena itu dengan gerakan menulis buku, maka cakrawala para siswa dan guru akan makin luas akibat dari berkegiatan menulis dan membaca.
Akhir kata, sekali lagi saya ucapkan selamat kepada GMB-Indonesia, kepada Bapak/Ibu Guru dan para siswa yang sangat membanggakan ini karena tulisannya telah terpilih dan dimuat dalam buku ini.Demikian juga kepada para orang tua yang telah berhasil mengantarkan putra-putrinya untuk berkarya menulis, dan seluruh instansi yang telah terlibat dalam kesuksesan program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional Tahun 2020.
Semoga Allah Tuhan YME senantiasa meridhai. Aamiin.
PROF. DR. RAVIK KARSIDI, M.S.
Guru Besar Sosiologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan Staf Khusus Menko PMK.