“Seberapa kaya sih diri lu, sampai bisa masuk ke sekolah bergengsi?” ujar salah satu temanku ketika masih berada di bangku sekolah dasar. Mereka pikir, harus keluar uang banyak untuk masuk sekolah terbaik sekaligus sekolah bergengsi. Tentu saja pikiran mereka yang terlalu sempit untuk seorang anak tunggal yang lahir dari keluarga sederhana. Padahal ada banyak cara untuk masuk ke sekolah impian tanpa mengeluarkan uang sedikit pun. Ya, apalagi kalau bukan meraih beasiswa dari salah lembaga amil zakat terkenal saat itu. Tetapi, tidak sedikit pesaing yang ingin memperebutkan beasiswa ini, bahkan dari Sabang hingga Merauke. Dengan begitu sang tokoh utama harus berusaha mati-matian untuk mendapatkan apa yang didamba-dambakan. Walaupun banyak rintangan yang menghalaunya, ia masih berjuang agar pendidikannya tetap berlanjut. Apakah sang tokoh utama akan mendapatkan beasiswa tersebut, atau malah harus berhenti lalu menerima keadaan yang ada? Mungkin saja ada keajaiban yang menghampiri hidupnya lalu mengubah jalan yang pernah ia tempuh … semua masih rahasia.