SEBUAH ANTOLOGI PUISI TERUS-TERUSAN BAGIAN 1

PENGANTAR

Syukur alhamdulilah kami panjatkan selalu terhadap

limpahan nikmat dan rakhmat Allah Swt. atas terbitnya

buku kumpulan puisi dari keluarga besar CLC Terusan 2

ini. Membutuhkan keberanian untuk anak-anak yang

telah berani untuk bersastra. Meski kita tau bahwa dunia

sastra merupakan dunia yang “terasing” bagi para anak

muda zaman sekarang.

Dunia sastra hingga saat ini masih terus berusaha

bangung dari keterasingannya. Namun tanpa sadar

mereka sebenarnya sering bersentuhan dengan dunia

sastra. Salah satu contohnya adalah ketika kita melihat

status dimedia sosial, sebagian dari mereka, entah itu di

facebook, twitterdan media sosial yang lainnya, status

mereka rata-rata puitis dan penuh “mistis”, karena

banyak dari mereka menuangkan alam pikiran distatus

media sosialnya, dan banyak kata sajak-sajak mengalir

tanpa mereka merasa.

Ada keinginan untuk menyatukan puisi-puisi

peserta didik yang mau bersastra kedalam sebuah buku

kecil ini.Untuk mengumpulkan itupun tidak mudah

karena membutuhkan waktu yang sedikit menguras

tenaga, belum lagi ditambah harus membagi waktu

belajar dan kesibukan sekolah lainnya. Terhitung awal

tahun 2018 ide ini muncul, namun baru diawal tahun

2019 terealisasi. Artinya, butuh waktu 1 tahun lebih

untuk mengumpulkan naskah ini. Mereka dituntut untuk

membuat 1 puisi dalam 1 minggu, begitu seterusnya.

Mereka ‘dipaksa’ untuk berolah sastra, belajar menulis

puisi serta mengapresiasikannya.

Ada keinginan untuk menyatukan puisi-puisi

peserta didik yang mau bersastra ke dalam sebuah buku

kecil ini.Untuk mengumpulkan itupun tidak mudah

karena membutuhkan waktu yang sedikit menguras

tenaga, belum lagi ditambah harus membagi waktu

belajar dan kesibukan sekolah lainnya. Mereka mencoba

berolah sastra, belajar menulis puisi serta

mengapresiasikannya.

Untuk membuat sebuah puisi saja membutuhkan

waktu dan suasana yang mendukung terutama harus

mempunyai sebuah tema atau ide. Faktor tersebut harus

ada dalam proses pembuatan sebuah puisi, karena untuk

mencari tema dan ide itu sifatnya hanya sepintas

terpikirkan. Pertanyaanya bagaimana menumbuhkan

ide? Ide itu datangnya tiba-tiba, maka kita perlu

menediakan catatan kecil, semisal buku harian atau

catatan di handphone pintar. Catatan-catatan yang

datang tiba-tiba itu setelah ditulis ketika kita dalam

keadaan yang tenang maka bisa digali terus menjadi

sebuah puisi.

Aktivitas menulis ini memang belum lengkap,

namun disisi lain budaya menulis ini akan diimbangi

dengan aktivitas membaca karena setelah mau menulis,

biasanya akan “terpaksa” membaca, sehingga budaya

yang timbul akan lengkap dengan budaya membaca dan

menulis. Kedua aspek ini tentunya akan menumbuhkan

karakter mereka menjadi karakter masyarakat literer

yang berpotensi membangun bangsa.

Melalui semangat ini, kiranya penulis berusaha

terus menjaga tradisi bersastra untuk anak-anak CLC

Terusan 2. Sebab, seperti yang sudah dibahas, kebiasaan

membaca dan menulis merupakan indikator mejunya

sebuah bangsa. Misalkan di negara Jepang, penggunaan

media kertas ternyata lebih banyak dibandingkan

dengan penggunaan tisu toilet. Tradisi bersastra ini akan

(setidaknya) menjaga agar sedikit usaha menyemai

jatidiri mereka terabadikan oleh karya puisi ini.

Sehingga generasi sekarang tidak menjadi generasi yang

menurut Taufiq Ismail sebagai,“Generasi yang rabun

membaca dan pincang menulis.”

Akhirnya, penulis menyadari tersusunnya buku ini

tidak terlepas dari peran serta orang terkasih yang

berada disekeliling lingkungan, terutama warga CLC

Terusan 2 dan Company Wilmar yang sudah

memberikan akses bangunan untuk menjadi tempat

mengolah rasa. Kepada pemerintah, dalam hal ini, KJRI

Kota Kinabalu dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu,

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya.

Semoga buku antologi puisi ini bisa

menginspirasi para anak-anak CLC yang mau bersastra

dan berkarya.

Sandakan, Sabah, 3 Mei 2019

Penulis

SEBUAH ANTOLOGI PUISI TERUS-TERUSAN BAGIAN 1

Copyright © Arif Saefudin, dkk.

Penulis: Arif Saefudin dkk.

Editor: Istiqomatuttaqiyah

Penata Letak: F. D. Abdillah

Penata Sampul: Yurdi Andani

Cetakan Pertama, September 2019

xvi 133 hal; 13 x 19 cm

ISBN: 978-602-457-270-9

CV OASE GROUP

Jalan Sumbing Raya No. 27B, Mojosongo, Kec. Jebres

Surakarta, Jawa Tengah 57127

Dicetak oleh

Percetakan CV Oase Group

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Katalog Dalam Terbitan

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

All Right Reserved

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau

Seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Buku-buku pesanan Anda yang sedang tidak tersedia (stok produk fisik habis), membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari hingga siap kirim ke alamat pemesanan. Setiap update proses pesanan, Anda akan menerima informasi melalui Email.
Jika ada buku yg jilidnya lebih dari satu, dan atau yg memiliki lebih dari satu kategori naskah (puisi+cerpen+pantun), MOHON untuk menuliskan jilid atau kategori naskah yg ingin Anda beli pada kolom Catatan Pembelian (ORDER NOTES) saat melakukan Checkout Pembelian”

Rp50.000

Stok habis

SEBUAH ANTOLOGI PUISI TERUS-TERUSAN BAGIAN 1

SKU 363643a8570f Categories , , Tags ,

Deskripsi

PENGANTAR

Syukur alhamdulilah kami panjatkan selalu terhadap

limpahan nikmat dan rakhmat Allah Swt. atas terbitnya

buku kumpulan puisi dari keluarga besar CLC Terusan 2

ini. Membutuhkan keberanian untuk anak-anak yang

telah berani untuk bersastra. Meski kita tau bahwa dunia

sastra merupakan dunia yang “terasing” bagi para anak

muda zaman sekarang.

Dunia sastra hingga saat ini masih terus berusaha

bangung dari keterasingannya. Namun tanpa sadar

mereka sebenarnya sering bersentuhan dengan dunia

sastra. Salah satu contohnya adalah ketika kita melihat

status dimedia sosial, sebagian dari mereka, entah itu di

facebook, twitterdan media sosial yang lainnya, status

mereka rata-rata puitis dan penuh “mistis”, karena

banyak dari mereka menuangkan alam pikiran distatus

media sosialnya, dan banyak kata sajak-sajak mengalir

tanpa mereka merasa.

Ada keinginan untuk menyatukan puisi-puisi

peserta didik yang mau bersastra kedalam sebuah buku

kecil ini.Untuk mengumpulkan itupun tidak mudah

karena membutuhkan waktu yang sedikit menguras

tenaga, belum lagi ditambah harus membagi waktu

belajar dan kesibukan sekolah lainnya. Terhitung awal

tahun 2018 ide ini muncul, namun baru diawal tahun

2019 terealisasi. Artinya, butuh waktu 1 tahun lebih

untuk mengumpulkan naskah ini. Mereka dituntut untuk

membuat 1 puisi dalam 1 minggu, begitu seterusnya.

Mereka ‘dipaksa’ untuk berolah sastra, belajar menulis

puisi serta mengapresiasikannya.

Ada keinginan untuk menyatukan puisi-puisi

peserta didik yang mau bersastra ke dalam sebuah buku

kecil ini.Untuk mengumpulkan itupun tidak mudah

karena membutuhkan waktu yang sedikit menguras

tenaga, belum lagi ditambah harus membagi waktu

belajar dan kesibukan sekolah lainnya. Mereka mencoba

berolah sastra, belajar menulis puisi serta

mengapresiasikannya.

Untuk membuat sebuah puisi saja membutuhkan

waktu dan suasana yang mendukung terutama harus

mempunyai sebuah tema atau ide. Faktor tersebut harus

ada dalam proses pembuatan sebuah puisi, karena untuk

mencari tema dan ide itu sifatnya hanya sepintas

terpikirkan. Pertanyaanya bagaimana menumbuhkan

ide? Ide itu datangnya tiba-tiba, maka kita perlu

menediakan catatan kecil, semisal buku harian atau

catatan di handphone pintar. Catatan-catatan yang

datang tiba-tiba itu setelah ditulis ketika kita dalam

keadaan yang tenang maka bisa digali terus menjadi

sebuah puisi.

Aktivitas menulis ini memang belum lengkap,

namun disisi lain budaya menulis ini akan diimbangi

dengan aktivitas membaca karena setelah mau menulis,

biasanya akan “terpaksa” membaca, sehingga budaya

yang timbul akan lengkap dengan budaya membaca dan

menulis. Kedua aspek ini tentunya akan menumbuhkan

karakter mereka menjadi karakter masyarakat literer

yang berpotensi membangun bangsa.

Melalui semangat ini, kiranya penulis berusaha

terus menjaga tradisi bersastra untuk anak-anak CLC

Terusan 2. Sebab, seperti yang sudah dibahas, kebiasaan

membaca dan menulis merupakan indikator mejunya

sebuah bangsa. Misalkan di negara Jepang, penggunaan

media kertas ternyata lebih banyak dibandingkan

dengan penggunaan tisu toilet. Tradisi bersastra ini akan

(setidaknya) menjaga agar sedikit usaha menyemai

jatidiri mereka terabadikan oleh karya puisi ini.

Sehingga generasi sekarang tidak menjadi generasi yang

menurut Taufiq Ismail sebagai,“Generasi yang rabun

membaca dan pincang menulis.”

Akhirnya, penulis menyadari tersusunnya buku ini

tidak terlepas dari peran serta orang terkasih yang

berada disekeliling lingkungan, terutama warga CLC

Terusan 2 dan Company Wilmar yang sudah

memberikan akses bangunan untuk menjadi tempat

mengolah rasa. Kepada pemerintah, dalam hal ini, KJRI

Kota Kinabalu dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu,

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya.

Semoga buku antologi puisi ini bisa

menginspirasi para anak-anak CLC yang mau bersastra

dan berkarya.

Sandakan, Sabah, 3 Mei 2019

Penulis

SEBUAH ANTOLOGI PUISI TERUS-TERUSAN BAGIAN 1

Copyright © Arif Saefudin, dkk.

Penulis: Arif Saefudin dkk.

Editor: Istiqomatuttaqiyah

Penata Letak: F. D. Abdillah

Penata Sampul: Yurdi Andani

Cetakan Pertama, September 2019

xvi 133 hal; 13 x 19 cm

ISBN: 978-602-457-270-9

CV OASE GROUP

Jalan Sumbing Raya No. 27B, Mojosongo, Kec. Jebres

Surakarta, Jawa Tengah 57127

Dicetak oleh

Percetakan CV Oase Group

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Katalog Dalam Terbitan

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

All Right Reserved

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau

Seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Buku-buku pesanan Anda yang sedang tidak tersedia (stok produk fisik habis), membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari hingga siap kirim ke alamat pemesanan. Setiap update proses pesanan, Anda akan menerima informasi melalui Email.
Jika ada buku yg jilidnya lebih dari satu, dan atau yg memiliki lebih dari satu kategori naskah (puisi+cerpen+pantun), MOHON untuk menuliskan jilid atau kategori naskah yg ingin Anda beli pada kolom Catatan Pembelian (ORDER NOTES) saat melakukan Checkout Pembelian”

Informasi Tambahan

Berat 200 gram

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “SEBUAH ANTOLOGI PUISI TERUS-TERUSAN BAGIAN 1”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1
    1
    Keranjang Belanja Anda
    Hapus Item
    PROBLEMA RAKYAT JELATA
    Price: Rp45.000
    Qty: 1
    Rp45.000