Deskripsi
Menjadi Sosok Guru Inovator dalam Pengembangan Diri dan Keprofesian
Bapak Ibu Guru Penyala Masa Depan,
Permasalahan di kelas silih berganti menjadi tantangan bagi guru dalam mengajar. Walaupun sudah mengajar bertahun-tahun, tapi permasalahan yang muncul tidaklah selalu sama. Namun dengan begitu, guru menjadi kaya pengalaman dalam berinovasi. Oleh karena itu, dalam salah satu workshop Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) ini, kami ingin mengajak Bapak/ Ibu Guru untuk bersama-sama menikmati cerita dan pengalaman dari Ibu Wuryanti, salah satu guru berprestasi di Indonesia, yang telah melakukan banyak inovasi pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.
Inti Materi
Langkah-langkah Menjadi Guru Inovator:
– Munculkan keyakinan bahwa guru dapat terus mengembangkan diri
– Selalu berupaya menyelesaikan masalah di kelas
– Mengikuti ragam pelatihan tentang mengajar, meneliti dan menulis
– Membuat manajemen waktu diri sendiri
Pemateri: Sri Wuryanti, S.Pd., M.Pd., Penulis Aktif Karya Riset Ilmiah Bidang Pendidikan & Kepala Sekolah SMP N 4 Surakarta
“Anak Malas Membaca, Guru Harus Bagaimana?”
Bapak Ibu Guru Penyala Masa Depan,
Bisa membaca belum tentu suka membaca: itulah masalah yang tengah kita hadapi. Rendahnya tingkat minat baca menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua – tak terkecuali bagi para guru. Namun meningkatkan minat baca tak semudah membalikkan telapak tangan. Kemalasan murid dalam membaca dan kecanduan murid pada gawai kerap membuat frustasi, lalu bagaimana cara guru menyikapi?
Melalui workshop Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) ini, kami menyajikan serba-serbi permasalahan membaca pada anak yang perlu dipahami. Tak lupa pula kami sajikan ragam solusi dan strategi, yang barangkali dapat menjadi bekal baru Bapak Ibu Guru untuk kembali mengabdi esok hari.
Inti materi:
Kiat Menumbuhkan Literasi Pada Siswa
- Memahami makna literasi dan urgensinya bagi kehidupan
- Memahami kaitan literasi dengan kemampuan membaca dan menulis
- Mendalami profil dan karakteristik siswa
- Memetakan permasalahan minat baca siswa
- Mempertimbangkan strategi “freedom” dan “provokasi” dalam meningkatkan minat baca
Pemateri: Rizky Setyaningrum. Seorang penggerak minat literasi siswa sekaligus penulis buku Unavailing Love. Peraih juara II OGN Kota Surakarta 2019. Guru inti pada program PKP Ditjen GTK 2019. Termasuk dalam salah satu Dewan Pengawas di Yayasan Pendidikan Pelita Nusantara Semarang. Tergabung dalam komunitas Komunitas Guru Belajar Soloraya.
Bapak Ibu Penyala Masa Depan,
Kebutuhan akan kemampuan literasi semakin tinggi. Baik siswa maupun guru dituntu untuk menguasai enam bidang literasi. Sekolah pun makin memiliki peranan yang krusial dalam upaya peningkatan kemampuan literasi warga sekolah, mulai dari penyediaan fasilitas hingga penyelenggaraan program.
Dalam workshop Program Literasi Sekolah (PLS) GMB-Indonesia ini akan dijelaskan kiat-kiat perumusan dan penyelenggaraan program literasi. Melalui cerita dari SMA N 1 Klaten yang merupakan sekolah pionir yang menyelenggarakan program literasi sekolah, kita akan sama-sama belajar apa yang dimaksud Program Literasi Sekolah (PLS) dan bagaimana cara mewujudkannya secara konsisten dan gotong royong.
Inti materi
Kiat Menyusun Program Literasi Sekolah:
- Memahami jenis-jenis literasi
- Menentukan skala prioritas penyelesaian masalah literasi
- Menentukan program sesuai permasalahan yang dihadapi sekolah
- Mengajak warga sekolah berpartisipasi
- Menjaga konsistensi keberjalanan program
- Merumuskan inovasi dari waktu ke waktu
Pemateri: Resmiyati. Sorang guru berprestasi dan inisiator program literasi SMA N 1 Klaten. Resmiyati juga merupakan penulis aktif hingga saat ini. Buku pertamanya terbit pada tahun 2013 dengan judul Singa Sang Raja Takut. Buku Membelah Bulan merupakan karya berkategori best seller.
Ulasan
Belum ada ulasan.