Deskripsi
Pendidikan itu ibarat biji yang apabila ditanam memerlukan waktu atau proses tumbuh kembang yang menyita waktu dan perhatian yang sangat besar sehingga yang dihasilkan dari biji tersebut diharapkan menjadi pohon subur yang berakar kuat dan berbuah banyak. Dari hasl pohon kokoh dan subur tersebut akan memberikan manfaat yang sangat besar selain daripada semakin banyaknya tumbuh tunas-tunas baru yang hebat dan dahsyat juga mampu memberikan angin atau udara segar (oksigen) untuk makhluk hidup di sekitarnya.
Pendidik pun ibarat hujan yang mengguyur basah pohon-pohon yang membumi, tak terkecuali apakah pohon itu baru tumbuh atau yang sudah menjulang ke langit, semua rata terkena rezeki. Karakter hujan yang mampu mendinginkan bumi dari sengatan panas matahari serta tanpa dinyana kekuatan hujan juga mampu mengikis tanah yang keras hingga gembur dan luruh (erosi) dan mampu membuat porak poranda bumi yang sering kita sebut dengan banjir bandang.
Metafora (kiasan) tersebut di atas saya gunakan untuk para pendidik dan wajah pendidikan kita karena antara pendidikan dan penddik merupakan satu kesatuan, yang tak terpisahkan yang mana penddikan atau pun ilmu pengetahuan adalah bekal untuk kehidupan baik di dunia maupun d akhirat kelak.
Pendidik sang penyalur ilmu pengetahuan dalah Ulama atau Waliyullah yang kelak mendapat ganjara – Insya Allah – berupa Surga Firdaus dari Allah Ta’ala. Dari tangan pendidiklah lahir ilmuwan-ilmuwan, para pemikir (teknokrat) dan para pemimpin dunia hebat yang mampu merubah wajah dunia ini menjadi lebih semarak dengan ilmu pengetahuan terbarukan.
Jangan pernah berhenti menuntut ilmu! Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat! Ilmu pengetahuan merupakan kenikmatan tak terkira yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Dengan ilmu pengetahuan segalanya menjadi mudah. Tak pernah terbayangkan bahwa dulu perjalanan jauh dari satu kota ke kota yang lain bisa mencapai berhari-hari bahkan ada yang berbulan-bulan. Sekarang dengan ilmu pengetahuna dan teknologi, perjalanan tersebut bisa dicapai hanya dengan hitungan jam bahkan htungan menit saja.
Untuk para pengabdi pendidikan, teruslah berjuang dan jangan pernah menjadi pecundang. Walaupun akhirnya tidak harus mendapatkan tunjangan sertifikasi untuk mencukupi kebutuhan duniawi, tetaplah menjadi ulama yang punya karakter seperti hujan yang mampu melukis bianglala. Memang di dunia kita menderita, tapi di akhirat Insya Allah kita bahagia dan bertemu para Nabi dan Rasulullah SAW.
Wallahu A’alm bis Shawab.
DIARY HITAM PUTIH WAJAH GURU
Copyright © Delly Akbar Lahay
Penulis: Delly Akbar Lahay
Editor: Aditya Kusuma Putra
Penata Letak: Yoga Ade S
Penata Sampul: Raditya Pramono
Sebagian ilustrasi diambil dari internet
CV KEKATA GROUP
Kekata Publisher
kekatapublisher@gmail.com
kekatapublisher.com
Fanspage: Kekata Publisher
“Cafebaca” Jalan Kartika, Gang Sejahtera 1 No. 3, Jebres,
Surakarta, Indonesia
Cetakan Pertama, November 2017
Surakarta, Kekata Publisher, 2017
viii + 149 hal; 14 × 21 cm
ISBN: 978-602-5613-16-6
Dicetak oleh
Percetakan CV Oase Group
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Ulasan
Belum ada ulasan.